danikustiawan.id - Setelah 13 tahun berkarir sebagai pemain Manchester United, Wayne Rooney akhirnya pulang kampung ke klub asalnya, Everton. Striker 31 tahun itu menandatangani kontrak berdurasi dua tahun dengan Everton dan kabarnya mendapat pemotongan gaji 50 persen, yakni menjadi 150 ribu poundsterling.

Pulangnya Rooney ke Everton ini menjadi semacam pertukaran karena striker Everton, Romelu Lukaku secara resmi direkrut oleh Manchester United.

Selama membela MU, Rooney berhasil mengantarkan 'Setan Merah' meraih 12 trofi mayor yang terdiri atas, lima trofi Premier League, satu trofi Liga Champions, tiga Piala Liga Inggris, satu Piala FA, satu Liga Europa, dan satu trofi Piala Dunia Antarklub.

Rooney juga berhasil menjadi topskorer MU sepanjang masa dengan torehan 253 gol dari 559 penampilan dan mengungguli sosok legendaris Bobby Charlton (249 gol). Dibeli dengan banderol 10 juta pound, Rooney menjadi pemain baru keempat Everton musim panas ini setelah Davy Klassen, Jordan Pickford, Michael Keane, dan Sandro Ramirez.

「Dani Kustiawan」

danikustiawan.id - Liverpool FC telah resmi memperkenalkan rekrutan baru mereka, Dominic Solanke. Striker muda Inggris ini didapatkan dari Chelsea usai kontraknya habis. Pemain 19 tahun ini akan mengenakan nomor punggung 29 di Liverpool musim depan.

Solanke sendiri merupakan pemain terbaik Piala Dunia U-20 2017 Korea Selatan. Dengan mencetak empat gol, Solanke berhasil mengantarkan Inggris menjadi juara pada ajang ini.

"Rasanya menakjubkan dan semua orang sudah langsung membuat saya merasa disambut. Bahkan hanya dengan mengenakan rompi latihan saja, saya merasa terbuai. Semoga saya bisa mengenakan seragam tim dalam waktu dekat dan membuat sejarah bagus di sini," kata Solanke yang DK kutip dari detikSport.

Oke sekarang kita mulai review fisik dari Specs Metasala Combat.Pertama kali dilihat, sepatu ini memang menarik perhatian berkat desainnya yang keren. Specs Metasala Combat ini memiliki tiga pilihan warna, dan DK sendiri memilih warna Cool Gey/Black/Emperor Red. Dibanding dengan warna lain, warna ini terlihat garang dari kombinasi warna yang dimilikinya. Sekilas bahan upper dari sepatu ini seperti rajutan, namun ternyata bahnnya dari kulit sintesis yang dilapas lagi dengan material lain. Terdiri dari tiga lapisan, yaitu semacam serat di bagian paling dalam, di tengahnya ada kulit sintesis, dan bagian terluar seperti polyester. Tak hanya itu, bagian luar juga kembali dilapasi bahan semacam karet/rubber tipis seperti Nike Skin.

Masih di bagian upper, sobat bisa lihat pada bagian tali sepatu ada detail seperti Nike Flywire. Namun sepertinya pada Specs Metasala Combat ini hanya bagian dari estetika saja, dan tidak memiliki fungsi seperti Nike Flywire. Selain itu, bagian upper ini utuh tanpa jaitan atau bukan merupakan gabungan dari bagian-bagian yang disatukan, namun memang utuh satu bagian.

Sekarang kita beralih ke bagian outsole. Sepatu ini memiliki outsole yang tebal dengan tapak yang cukup lebar. Setidaknya dibandingkan dengan sepatu DK sebelumnya yaitu Specs Horus. Ousole ini terdiri dari dua bahan berbeda. Bagian paling bawah terbuat dari rubber sedangkan di atasnya terbuat dari bahan seperti sponge dengan teknologi ZeroG dari Specs. Bagian depan outsole ini langsung dijahit dan lebih tinggi dibandingkan dengan Specs Horus.

Kesan pertama saat menggunakan sepatu ini memang nyaman. Saat memijakan kaki dengan sepatu ini cukup empuk. Tapak yang lebar membuat pijakan terasa mantap dan stabil, berbeda dengan Specs Horus yang memiliki tapak lebih kecil dan outsole yang rendah sehingga terasa kurang stabil saat kaki dipijakan.

Untuk impresi bermain futsal dengan Specs Metasala Combat akan kita bahas di artikel selanjutnya. Dengan bandrol 479.800 DK rasa sangat berbanding lurus melihat dari produknya sendiri. Tampilan keren dan baru, ditambah dengan bahan berkualitas dan detail-detail menarik seperti mengadopsi Nike Flywire dan teknologi ZeroG pada outsole membuat sepatu ini sangat layak untuk dihargai seperti itu.

Tunggu review Part 2 Specs Metasala Combat hanya di danikustiawan.id
Review Sepatu Futsal Specs Metasala Combat (Part 2 : Performa) di sini.


「Dani Kustiawan」

danikustiawan.id - Indonesia harus puas mendapatkan medali perak pada SEABA 2017. Lima kemenangan beruntun Indonesia selama ajang ini harus terhenti setelah dikalahkan tuan rumah Filipina.

Indonesia sudah tertekan sejak kuarter pertama dimulai. Filipina unggul di kuarter ini dengan margin 20 poin. Kuarter pertama ditutup dengan skor 34-14 untuk keunggulan Filipina. Indonesia mampu mengimbangi permainan Filipina di kuarter kedua. Filipinan hanya mampu mencetak 17 poin di kuarter ini, yang mana hanya selisih satu angka dengan Indonesia yang mengumpulkan 16 poin. Namun Filipina masih unggul jauh dengan skor 51-30 pada babak pertama.

Kuarter ketiga Filipina kembali unggul jauh. Filipina menjauh dengan tambahan margin 10 angka di kuarter ketiga. Skor sementara 78-48 masih untuk keunggulan Filipina. Indonesia baru kembali mengimbangi permainan Filipina pada kuarter terakhir. Akhirnya Indonesia harus mengakui keperkasaan Filipina dengan skor akhir 97-64.
Arki menjadi pencetak angka terbanyak bagi Indonesia dengan 11 poin, dan disusul Mario Wuysang dengan 10 poin. Difta, Abraham, dan Dodo sama-sama menyumbang 8 poin bagi Indonesia.

Dengan kekalahan ini, Indonesia harus puas dengan medali perak di SEABA 2017. Menarik di mana hanya pada pertandingan ini Filipina tidak mampu mencetak angka lebih dari 100. Pada pertandingan sebelumnya yang dilakoni Filipina, mereka selalu mencatakan kemenangan besar dengan menembus angka 100.

Terlepas dari hasil ini, kita sebagai pecinta basket harus bangga akan capaian ini karena sebagaimana kita tahu Filipina memang merupakan raja basket ASEAN. Masih ada ajang lain menunggu yaitu SEA Games, dan kita harus terus mendukung basket Indonesia. Maju terus basket Indonesia.

「Dani Kustiawan」

danikustiawan.id - Indonesia terus meraih kemenangan di SEABA 2017. Kali ini Indonesia benamkan Myanmar dengan skor telak 123-50. Kemenangan ini merupakan kemenangan kelima Indonesia secara beruntun dan belum terkalahkan bersama Filipina.

Sejak awal pertandingan Indonesia langsung mendominasi permainan. Dengan Jamaar Johnson yang turun sebagai starting five di mana ini merupakan debut bagi Jamaar di Tim Nasional Indonesia. Arki yang juga baru bisa bermain pada pertandingan ini dan baru melakukan debut Tim Nasional Indonesia pada 3 menit sisa kuarter pertama. Kedua pemain ini harus dipastikan belum bermain untuk tim nasional di negara lain sebelum bisa bermain bersama Indonesia. Indonesia memimpin dengan skor 28-15 atas Myanmar di kuarter pertama.

Memasuki kuarter kedua, Indonesia terus mendominasi pertandingan. Para pemain terus mencetak angka dan membuat Indonesia terus memperlebar margin angka dengan Myanmar. Indonesia unggul 65-23 atas Myanmar di babak pertama.

Di paruh kedua pertandingan, Indonesia sudah tidak bisa terbendung lagi. Mencetak 35 angka di kuarter ketiga, dan 33 angka di kuarter keempat membuat Indonesia unggul telak 123-50 atas Myanmar di akhir pertandingan.

Abraham menjadi pencetak angka terbanyak bagi Indonesia dengan 19 poin, disusul Hardianus dengan 18 poin, dan Jamaar dengan 17 poin. Arkin yang hanya bermain kurang dari 9 menit berhasil mencetak 7 angka bagi Indonesia.

Dengan kemenangan ini, Indonesia masih terus menempel Filipina yang terus menguasai puncak klasemen. Indonesia dan Filipina sama mengoleksi 10 poin hasil dari 5 kemenangan di SEABA 2017. Hari ini (18/05) Indonesia akan menjalani laga penentuan juara SEABA 2017 dan lolos ke ASIA Cup dengan melawan Filipina.

Menghadapi tim sekuat Filipina tentu akan terasa sulit bagi Indonesia. Namun bukan berarti Indonesia akan menyerah begitu saja dan merelakan Filipina terus menguasai basket ASEAN. Kita berharap saja Indonesia bisa menjungkalkan keperkasaan Filipina untuk menjadi Juara SEABA 2017 dan lolos ke ASIA Cup sebagai perwakilan ASEAN.


「Dani Kustiawan」