danikustiawan.id - Liga Champions Eropa / UEFA Champions Leadue (UCL) kini memasuki matchday 3. Para raksasa Eropa kembali saling bertarung dalam perjalanan mereka memperebutkan ‘Si Kuping Besar’. Klub yang berada di Grup E sampai H bermain lebih dulu pada Rabu (18/10) dini hari WIB, sementara tim yang berada di Grup A sampai D bermain pada Kamis (19/10) dini hari WIB.

Liverpool akhirnya meraih kemenangan pertama mereka di Liga Champions musim ini. Dua laga yang ‘Si Merah’ mainkan hanya bermain imbang melawan Spartak Moskow dan Sevilla. The Reds meraih kemenangan pertama mereka dari Maribor dengan skor telak 7-0. Sementara di pertandingan Grup E lainnya, Sevilla secara mengejutkan harus menelan kekalahan dari Spartak Moskow dengan skor telak 5-1.

Sementara di Grup F, Manchester City keluar sebagai pemenang dalam big match melawan Napoli. Dua gol yang City cetak hanya mampu dibalas satu gol oleh Napoli. Di Grup G, Monaco harus mengakui keunggulan Besiktas, dan RB Leipzig berhasil menang tipis atas wakil Portugal, Porto.

Matchday 3 di Grup H tidak menghasilkan pemenang, kedua pertandingan hanya bermain imbang dengan skor sama 1-1. Dortmund membuang kesempatan meraih angka penuh saat dijamu tim terlemah di Grup H, APOEL. Sementara Real Madrid yang bermain di rumah sendiri berhasil ditahan imbang Tottenham Hotspurs. Madrid bahkan harus ketinggalan saat Raphael Varane melakukan gol bunuh diri. Cristiano Ronaldo berhasil menyamakan keduduka menjadi 1-1 melalui eksekusi penalti di penghujung babak pertama.

Berikut hasil lengkap Matchday 3 Liga Champions Eropa :
Grup E
Spartak Moskow 5-1 Sevilla (Promes 18,90, Melgarejo 58, Glushakov 67, Luiz Adriano 74; Kjaer 30)
Maribor 0-7 Liverpool (Firmino 4,54, Coutinho 13, Salah 19, 40, Oxlade-Chamberlain 86, Alexander-Arnold 90)

Grup F
Manchester City 2-1 Napoli (Sterling 9, Gabriel Jesus 13; Diawara 73pen)
Feyenoord 1-2 Shakhtar Donetsk (Berghuis 8; Bernard 24, 54)

Grup G
Monaco 1-2 Besiktas (Falcao 30; Tosun 34, 54)
RB Leipzig 3-2 Porto (Orban 8, Forsberg 38, Augustin 41; Aboubakar 18, Marcano 44)

Grup H
APOEL 1-1 Borussia Dortmund (Pote 62; Papastathopoulos 67)
Real Madrid 1-1 Tottenham Hotspur (Ronaldo 43 (P); Varane 28 (OG))

Specs Metasala Combat (danikustiawan.id)

danikustiawan.id – Halo sobat semua. Setelah DK review sepatu futsal Specs Metasala Combat dari tampilan fisik, sekarang DK akan memberikan sedikit review performa Specs Metasala Combat saat digunakan bermain futsal. Sebagai catatan, DK menggunakan sepatu ini sudah cukup lama sehingga penilaian bukan hanya dari satu kali pakai, dan lapangan yang digunakan yaitu dengan rumput sintesis dan lapangan dengan lantai interlock.

Pertama kali menggunakan sepatu ini terasa nyaman di kaki. Sole bawah dengan teknologi Zero G yang cukup tebal dibanding sepatu futsal lain membuat pijakan terasa mantap karena tapaknya yang lebar sesuai dengan lebar sepatu. Selai itu juga terasa cukup empuk dengan tinggi sole sekitar 2 cm itu.

DK akan memberikan review saat digunakan pada lapangan dengan rumput sintesis terlebih dahulu. Penggunaan pertama dalam pertandingan masih terasa kurang nyaman karena sudah terbiasa dengan sepatu sebelumnya yaitu Specs Horus. DK sendiri mengalami kendala saat menendang bola terutama saat melakukan umpan lambung karena sole bawah yang memang cukup tinggi.

Pijakan mantap yang diberikan sepatu ini memudar saat digunakan di lapangan dengan rumput sintesis. Saat melakukan gerakan cepat dan mendadak DK sering terpeleset, tapi DK rasa semua sepatu juga seperti itu saat digunakan di rumput sintesis jadi ini tidak menjadi permasalahan.

DK sendiri berposisi sebagai penjaga gawang dalam futsal. Setelah digunakan sekitar 2 bulan terdapat lecet pada bagian punggung kaki. Ini disebabkan oleh gesekan yang diterima sepatu akibat dive yang DK lakukan. Lama-lama semakin parah dan kulit bagian luar dari sepatu mengelupas.

Selebihnya tidak ada masalah saat menggunakan Specs Metasala Combat di lapangan dengan rumput sitesis. Selanjutnya kita akan bahas penggunaan sepatu ini pada lapangan dengan lantai interlock.

Saat digunakan pada lapangan ini, pinjakan kembali terasa mantap dan tidak ada gejala licin. Selain itu kerusakan yang disebabkan saat digunakan pada lapangan rumput sintesis tidak semakin parah. Meskipun sama-sama mendapat gesekan, namun gesekan pada lantai interlock tidak sebesar pada rumput sintesis dan relatif tidak menimbulkan kerusakan pada sepatu.

Namun DK masih menemui kesulitan saat melakukan umpan lambung menggunakan sepatu ini. DK masih belum menemukan trik saat melakukan umpan agar bisa akurat sampai kepada pemain lain. Selebihnya dengan bermain pada lapangan dengan laintai interlock membuat Specs Metasala Combat menunjukan performa maksimal, tidak seperti saat digunakan pada lapangan dengan rumput sintesis.

Sekian review singkat dan sederhana dari DK untuk Specs Metasala Combat ini. Kesimpulannya, sepatu ini memang sangat sebanding dengan harga yang dimilikinya. Selain tampilan yang keren, Specs Metasala Combat juga memiliki bahan yang berkualitas, dan sangat nyaman digunakan. Kekurangan yang DK rasakan hanya saat kesulitan dalam memberikan umpan lambung karena sole bawahnya yang cukup tinggi.

Special thanks to my beloved #R

DBL Arena Surabaya (DBL)

danikustiawan.id - Pacific Caesar Surabaya secara resmi mengumumkan DBL Arena akan menjadi Home Base mereka dalam mengarungi Indonesian Basketball League (IBL) Pertalite 2017/2018 melalui postingan di akun Isntagram kemarin (5/10).

Pacific Caesar bekerjasama dengan PT. Graha Pena Jawa Pos yang mengelola DBL Arena untuk menjadikannya sebagai Home Base. Pacific Caesar sejatinya memiliki arena sendiri yaitu GOR Pacific Caesar, namun ada segelintir orang yang menilai GOR Pacific tidak layak untuk menyelenggarakan event sekelas IBL.

Mendaftarkan DBL Arena sebagai home base sangat berguna saat Pacific Caesar melaju ke babak playoffs. Seperti kita tahu, playoff menggunakan sistem home-away pada musim lalu, dengan DBL Arena tercatat sebagai home base Pacific, maka jika Pacific Caesar melaju ke babak playoff mereka akan bertanding di DBL Arena. Aspac dan Pelita Jaya sendiri pada musim lalu menjadikan C-Tra Arena Bandung sebagai home base untuk menggelar babak playoffs.

Selain menyelenggarakan pertandingan basket, DBL Arena juga sering menggelar acara olahraga lain seperti badminton, dan bahkan konser musik. DBL Arena memang menjadi salah satu arena terbaik di Indonesia, atau bahkan terbaik? bisa jadi.

DBL Arena sendiri terakhir menggelar Liga Basket Indonesia pada era NBL Indonesia. Namun meski DBL Arena secara resmi menjadi home base dari Pacific Caesar, untuk penyelenggaraan Seri Surabaya belum tentu diadakan di DBL Arena. DBL Arena hanya akan menjadi home base dari Pacific Caesar, dan belum ada pernyataan resmi dari pihak IBL untuk arena yang akan digunakan pada IBL 2017/2018.

Katanya beberapa org GOR Pacific Caesar kurang layak untuk menyelenggarakan event sekelas @iblindonesia ...bla bla bla...KATANYA. To all basketball fans in Surabaya, this is our gift to you...supported by PT.Graha Pena Jawa Pos, we give you the BEST basketball arena in Indonesia, we give you DBL Arena as our official HOME BASE for IBLIndonesia 2017-2018! Fans basket Surabaya, ayo tunjukkan bahwa Surabaya adalah ibukota basket Indonesia 🏀😎💪Let's prove those doubters wrong #keneikisuroboyocuk #iblindonesia #jawapos #dblindonesia #surabaya #dblarena #demibasketindonesia

Sebuah kiriman dibagikan oleh PACIFIC CAESAR SURABAYA (@pacific.caesar) pada Okt 4, 2017 pada 5:34 PDT

DBL Arena Surabaya (istimewa)

「Dani Kustiawan」

[UPDATE] Jadwal Lengkap IBL 2017-2018

danikustiawan.id - Indonesia Basketball League (IBL) telah merilis jadwal resmi untuk IBL Pertalite 2017/2018 pada Rabu (4/10) sore. Sebelumnya IBL telah mengadakan IBL Draft 2017 sebagai ajang bagi para tim peserta untuk memilih pemain asing yang akan memperkuat skuad masing-masing.

Baca juga :
(Tentang IBL Draft 2017)
(Hasil Lengkap IBL Draft 2017)

Berdasarkan rilisan dari IBL, musim IBL 2017/2018 akan digelar sebanyak delapan seri. Jumlah ini sama dengan jumlah seri pada musim lalu. Perbedaannya adalah dari delapan seri musim lalu, Jakarta menggelar tiga seri, dan Bandung menggelar dua seri, sedangkan untuk IBL 2017/2018 digelar dalam delapan kota berbeda.

Berikut jadwal untuk IBL 2017/2018 :
Seri 1 : Jakarta, 8-10 Desember
Seri 2 : Bandung, 15-17 Desember
Seri 3 : Semarang, 22-24 Desember
Seri 4 : Yogyakarta, 5-7 Januari
All Star : Yogyakarta, 13-14 Januari
Seri 5 : Solo, 19-21 Januari
Seri 6 : Malang, 26-28 Januari
Seri 7 : Surabaya, 2-4 Februari
Seri 8 : Cirebon, 23-25 Februari
Dilihat dari rilisan di atas, kota baru yang akan menggelar IBL adalah Solo pada Seri 5, Malang pada Seri 6, dan Seri 8 Cirebon. Ketiga kota tersebut dipilih karena dinilai memiliki animo cukup tinggi kepada bola basket nasional. Meskipun belum disebutkan arena mana yang akan digunakan untuk menggelar pertandingan, namun kita sudah bisa menebak pada beberapa seri seperti Britama Arena Jakarta, C-Tra Arena Bandung, GOR Sahabat Semarang, GOR Sritex Solo, dan GMC Arena Cirebon.

Untuk Seri 7 Surabaya terdapat pilihan arena yang bisa digunakan seperti GOR Kertajaya, GOR Pacific, dan DBL Arena. Surabaya sendiri sempat diragukan untuk menggelar IBL karena CLS Knights yang mundur dan memilih berkompetisi di ABL. Namun kabarnya Pacific Caesar Surabaya mengancam akan mundur dari IBL jika tidak ada seri di Surabaya. Sangat disayangkan jika memang tidak menggelar seri di Surabaya mengingat animo basket di Surabaya sungguh luar biasa.

Selain itu, dari rilisan jadwal di atas juga kita bisa melihat ada jadwal untuk All Star yang digelar di Yogyakarta. Hal ini tentu sangat baik karena All Star Game sudah direncanakan sejak awal, tidak seperti musim lalu yang mendadak diadakan All Star Game di Britama Arena Jakarta.

Terlepas dari itu semua, persiapan untuk IBL 2017/2018 terus diperhatikan oleh pihak penyelenggara. Kita sebagai penggemar basket tentu selalu berharap akan adanya peningkatan kualitas dari berbagai hal agar basket Indonesia semakin berkembang. Kita sambut dan dukung saja IBL Pertalite 2017/2018.

「Dani Kustiawan」

Lerby Eliandry Merayakan Gol ke Gawang Kamboja (OkeZone)

danikustiawan.id - Timnas Indonesia berhasil menundukkan perlawanan Kamboja dalam laga uji coba pada Rabu (4/10). Tak ingin kalah dari juniornya yaitu Timnas U-19 yang berhasil mengalahkan Kamboja dengan skor 2-0, Timnas Senior menyudahi perlawanan Kamboja dengan skor 3-1. Kedua pertandingan ini digelar di Stadion Patriot Bekasi.

Luis Milla memilih untuk menurunkan pemain Timnas U-23 sebagai starter seperti Febri Haryadi, Septian David Maulana, dan Rezaldi Hehanusa. Sementara Irfan Bachdim, Stefano Lilipaly, dan Evan Dimas disimpan di bangku cadangan.

Meski turun dengan beberapa pemain muda, Indonesia bisa menguasai jalannya pertandingan. Serangan dari ketiga pemain tersebut cukup merepotkan pertahanan Kamboja. Serangan cepat dari kedua sayap Indonesia yaitu Febri dan Andik Vermansyah yang sering bertukar posisi membuat pertahanan Kamboja kesulitan.

Indonesia akhirnya berhasil memecah kebuntuan pada menit ke-31. Sepak pojok yang diambil Febri berhasil disundul oleh Lerby Eliandry. Indonesia unggul 1-0 atas Kamboja.

Semenit berselang, serangan Indonesia melalui Andik di sayap kiri berbuah gol Rezaldi Hehanusa. Kecepatan Andik di sisi sayap kiri menusuk ke gawang Kamboja, Andik memberikan umpan kepada Rezaldi yang membantu serangan dan berhasil menggandakan keunggulan Indonesia atas Kamboja menjadi 2-0.

Menjelang berakhirnya babak pertama, Andik melakukan placing yang hampir berbuah gol. Sayang bola hanya membentur tiang gawang setelah ditepis oleh penjaga gawang Kamboja. Indonesia unggul 2-0 dalam babak pertama.

Memasuki babak kedua Luis Milla melakukan pergantian pemain. Taufiq digantikan Ilham Udin, sedangkan Andik diganti oleh Fadhil Sausu. Kamboja bermain lebih agresif di babak kedua. Hasilnya Kamboja berhasil memperkecil ketertinggalan menjadi 2-1 setelah Chan Vathanaka berhasil menjebol gawang yang dikawal Andritany.

Indonesia langsung membalas semenit kemudian. Aksi Individu Septian David Maualana melewati pemain Kamboja diakhiri dengan tendangan terukur yang berhasil mengecoh penjaga gawang Kamboja, Indonesia kembali menjauh 3-1.

Luis Milla melakukan beberapa pergantian lagi di babak kedua ini. Irfan Bachdim, Stefano Lilipaly, Evan Dimas, Rizky Pora, dan Ricky Fajrin masuk di babak kedua.

Kedua tim saling menyerang di sisa pertandingan, namun tidak ada lagi gol tercipta. Pertandingan berakhir dengan keunggulan 3-1 untuk Indonesia.

Satu gol Kamboja di awal babak kedua langsung dibalas Indonesia lewat Septian David. siapa pemain terbaik di pertandingan ini?#PekanTimnas pic.twitter.com/uG5BHi3gHF

— PSSI - FAI (@pssi__fai) 4 Oktober 2017

「Dani Kustiawan」