foto : instagram/SMPertamina |
danikustiawan.id - Arki Dikania Wisnu telah resmi memperpanjang kontraknya bersama Satria Muda Pertamina Jakarta dengan durasi empat tahun. Kapten Satria Muda ini menyusul pemain senior Satri Muda lainnya, Christian Ronaldo Sitepu (Dodo) yang menandatangani kontrak dua tahun terlebih dahulu.
Sebelum menandatangani kontrak baru, pemain bernomor punggung 33 ini mendapat beberapa tawaran menggiurkan dari klub dalam dan luar negeri. CLS Knights Surabaya dikabarkan menjadi salah satu peminat Arki demi memperkuat skuad mereka untuk mengikuti ABL 2017/2018.
"Memang sebenarnya ada tiga tim yang mengincar Arki (salah satunya CLS Knights) tetapi tawarannya mirip semua. Ada yang sempat (menawar) tinggi. Tetapi Arki kemudian punya perbandingan sendiri dan berdikusi dengan keluarga dan condong ke Satria Muda. Selain itu, setelah dihitung hitung benefitnya cenderung ke Satria Muda dan Arki bilang ingin menghabiskan karir di Satria Muda," ujar Ridi, manajer Arki.
Kontrak baru ini disebut-sebut menjadikan Arki sebagai pebasket termahal di IBL 2017/2018. Bahkan melebihi pembayaran para pemain asing yang berlaga di IBL. Gaji pemain asing yang paling tinggi sendiri mencapai 3.000 Dollar AS atau Rp 39 juta (1 USD = Rp 13.000) per bulannya, salah satunya adalah masih pemain Satria Muda yaitu Dior Lowhorn. Manajer Arki yang juga saudara sepupunya membenarkan hal itu.
"IBL pemain asingnya berapa per bulan? iya paling mahal, dan kita harusnya bangga untuk itu," kata manajer Arki Wisnu, Ridi Djajakusuma.
Melihat prestasi dan kontribusi Arki pada Satria Muda dan juga godaan dari klub lain tentu membuat Satria Muda rela membayar mahal pemain andalannya ini. Arki sendiri musim lalu menjadi Most Valuable Player (MVP) IBL 2017 meskipun gagal mengantarkan Satria Muda menjadi juara karena kalah dalam laga final melawan Pelita Jaya Jakarta.
Hingga saat ini, Arki sudah enam musim membela Satria Muda. Selama kebersamaannya, Arki sudah tiga kali mengantar Satria Muda juara IBL. Selain itu, Arki juga pernah menyabet gelar Most Valuable Player (MVP) IBL 2017. Total Arki mencetak 2.013 poin, 997 rebound, 550 assist, dan 270 steal bagi Satria Muda.
"Beban sih sebenarnya dengan status pemain paling mahal. Tapi saya harus berjuang. Pemain asing memang dibayar tinggi tapi untuk bermain tiga bulan. Sementara saya adalah pemain lama kemudian pernah masuk pelatnas. Jadi harusnya tidak apa-apa," kata pemain kelahiran New York, Amerika Serikat itu.
"Lagipula sepakbola saja bisa seperti itu, bisbol, bulutangkis. Kenapa basket tidak bisa?" tanya dia. Menanggapi dirinya menjadi pemain termahal di IBL, Arki mengatakan bangga. “Sebagai pebasket Kita harus bangga dapat bayaran tinggi. Di sepakbola saja yang prestasi internasionalnya masih di bawah basket mendapat bayaran tinggi. Saya rasa pebasket juga pantas mendapatkan bayaran yang tinggi”.
Sebelum menandatangani kontrak baru, pemain bernomor punggung 33 ini mendapat beberapa tawaran menggiurkan dari klub dalam dan luar negeri. CLS Knights Surabaya dikabarkan menjadi salah satu peminat Arki demi memperkuat skuad mereka untuk mengikuti ABL 2017/2018.
"Memang sebenarnya ada tiga tim yang mengincar Arki (salah satunya CLS Knights) tetapi tawarannya mirip semua. Ada yang sempat (menawar) tinggi. Tetapi Arki kemudian punya perbandingan sendiri dan berdikusi dengan keluarga dan condong ke Satria Muda. Selain itu, setelah dihitung hitung benefitnya cenderung ke Satria Muda dan Arki bilang ingin menghabiskan karir di Satria Muda," ujar Ridi, manajer Arki.
Kontrak baru ini disebut-sebut menjadikan Arki sebagai pebasket termahal di IBL 2017/2018. Bahkan melebihi pembayaran para pemain asing yang berlaga di IBL. Gaji pemain asing yang paling tinggi sendiri mencapai 3.000 Dollar AS atau Rp 39 juta (1 USD = Rp 13.000) per bulannya, salah satunya adalah masih pemain Satria Muda yaitu Dior Lowhorn. Manajer Arki yang juga saudara sepupunya membenarkan hal itu.
"IBL pemain asingnya berapa per bulan? iya paling mahal, dan kita harusnya bangga untuk itu," kata manajer Arki Wisnu, Ridi Djajakusuma.
Melihat prestasi dan kontribusi Arki pada Satria Muda dan juga godaan dari klub lain tentu membuat Satria Muda rela membayar mahal pemain andalannya ini. Arki sendiri musim lalu menjadi Most Valuable Player (MVP) IBL 2017 meskipun gagal mengantarkan Satria Muda menjadi juara karena kalah dalam laga final melawan Pelita Jaya Jakarta.
Hingga saat ini, Arki sudah enam musim membela Satria Muda. Selama kebersamaannya, Arki sudah tiga kali mengantar Satria Muda juara IBL. Selain itu, Arki juga pernah menyabet gelar Most Valuable Player (MVP) IBL 2017. Total Arki mencetak 2.013 poin, 997 rebound, 550 assist, dan 270 steal bagi Satria Muda.
"Beban sih sebenarnya dengan status pemain paling mahal. Tapi saya harus berjuang. Pemain asing memang dibayar tinggi tapi untuk bermain tiga bulan. Sementara saya adalah pemain lama kemudian pernah masuk pelatnas. Jadi harusnya tidak apa-apa," kata pemain kelahiran New York, Amerika Serikat itu.
"Lagipula sepakbola saja bisa seperti itu, bisbol, bulutangkis. Kenapa basket tidak bisa?" tanya dia. Menanggapi dirinya menjadi pemain termahal di IBL, Arki mengatakan bangga. “Sebagai pebasket Kita harus bangga dapat bayaran tinggi. Di sepakbola saja yang prestasi internasionalnya masih di bawah basket mendapat bayaran tinggi. Saya rasa pebasket juga pantas mendapatkan bayaran yang tinggi”.
「Dani Kustiawan」
0 comments